hunting foto with IPA4 c:

hai hai hai baru ngepost biasa lagi nih, dari kemaren ngepost cerpen mulu. how's it? maap kalo jelek, maklum masih pemula :D

epilog (a wish)

4 tahun kemudian.....
"permisi! maaf permisi" seorang perempuan kira-kira berumur 20an berlari melewati kerumunan orang distasiun kereta. ini adalah hari pertamanya kuliah di semester 5. dan dia terlambat! cepat-cepat ia berlomba dengan waktu supaya tidak terlambat masuk kelas.

a wish (part 4)

"sierra!! sierra!!" teriak adam. "tenang, dia cuma pingsan kok. gak mungkin sierra meninggal hanya karena serangan seperti ini" jawab jowy tenang. "maafin gue,de. gue gagal ngelindungin lo"kata jowy geram. lalu ia berdiri dan berjalan menuju shenna yang masih tersungkur.

tiba-tiba adam menghalangi jalan jowy,"kenapa??" tanya jowy . "biar gue aja yang bicara" jawab adam lalu menghampiri shenna dan berkata,"sudahlah, hentikan semua ini kak" kata adam. apa?! kata jowy dalam hati. kak? jangan-jangan..

a wish (part 3)

"adam!!! adam!!!"
sierra terus berteriak memanggil adam. "aku disini sierra! kamu dimana?!" adam membalas.
asap akibat ledakan tadi sangat tebal dan menutupi pandangan mereka. para pengunjung berlarian membuat sierra semakin sulit mencari adam.

a wish (part 2)

tiga hari berlalu, dan kami masih saja mencari kalung itu.

sebenarnya mudah saja bagi sierra menemukan kalung itu. ia bisa menggunakan kekuatannya untuk menemukan kalung itu.

tapi niat itu selalu diurungkannya sebelum ia mendapatkan penjelasan dari adam.

ya, penjelasan mengenai seseorang yang spesial baginya. tetapi adam selalu saja 'ngeles' jika ditanya seperti itu.

hal ini membuat sierra kesal dan membiarkan mereka terus mencari kalung itu tanpa bantuan kekuatannya.

a wish (part 1)

udara sore ditaman saat ini sangat sejuk. ingin rasanya tetap tinggal disini. tetapi sudah pukul lima sore, dan sierra harus kembali kerumah tantenya untuk makan malam. lalu ketika sierra berbalik badan..

"hai"

sapa seorang anak laki-laki yang sedang berdiri diseberang sierra. wajahnya sangat manis, rambut nya yang sedikit acak-acakan membuat anak itu terlihat semakin keren. tetapi kakinya tidak napak. mukanya begitu pucat.

sierra hanya terdiam. memandang anak itu yang kira-kira seumuran dengan nya. lalu menunggu keadaan sekitarnya menjadi sepi.