untitled part 1

hujan berjatuhan dengan deras dari langit. jalanan tampak penuh dengan air. aku berteduh didepan warung disebelah sekolah. aku memakai jaket berwarna coklat tua. agak tebal, tapi tidak cukup menghangatkanku.
 aku memakai rok sekolah abu-abu se-lutut dan sepatu converse. tas ku selempangi agar tidak ribet. kertas sketsa gambar yang cukup banyak kupegang ini membuatku kelimpungan! aahh andaikan tadi aku mau saja diantar pulang oleh ketua, pasti tidak akan repot begini.
ketua klub fotografi ku namanya zachte hawkeye, kadang aku memanggilnya elang. ketua ku ini cukup populer disekolahku. dia sangat dingin, tatapannya tajam seperti elang. tetapi sebenarnya dia sangat baik, istilahnya mah gentle. berparas sangat tampan sampai-sampai anak-anak perempuan disekolah ku dibuat terpana tak berdaya olehnya. tidak hanya itu, dia sangat loyal, tidak pernah membedakan. banyak agen majalah yang ingin merekrutnya menjadi model, tapi dia tidak tertarik. dia lebih tertarik dan lebih asyik dengan dunia fotografi. aaahh~ aku tidak menyangkalnya lagi. ya! aku memang menyukai nya! sebenarnya aku sangat ingin menerima ajakan 'pulang bareng' dengan ketua. tapi aku takut diganyang oleh anak perempuan satu sekolah besok. apalagi pemimpin dari semua perempuan itu, belle. kalo sudah berurusan dengan dia, habis sudah.. yah apa boleh buat, dengan berat aku menolaknya walaupun sebenarnya sangat ingin. padahal aku berharap ketua sedikit memaksaku untuk pulang bareng. ah.. harapan semu!
kulihat arloji ditanganku. astaga! sudah jam setengah 7! bagaimana ini, pasti dimarahin. ah andaikan hari ini tidak ada jadwal klub. kurogoh saku dan mengambil handphone, kupencet angka nomor telepon rumah. tuuutt.. tidak ada yang mengangkat. haahh pasti belum pada pulang ini. kucari nama 'mama' dikontak dan langsung kupencet tombol hijau. tak lama kemudian.. "halo! mama?" lalu terdengar suara dari seberang, "iya, aurora ya? kamu dimana nak? mama telpon kerumah kok gak ada yang angkat?" aduh.. mama kedengarannya sangat mencemaskan aku,"iya ma. aku kejebak hujan nih. aku lagi neduh diwarung depan sekolah gak bisa kemana-mana!"
"yasudah, biar mama suruh pak pur jemput kamu, kamu jangan kemana-mana ya sayang!", beres ma! yaudah ya ma assalamualaikum" , "waalaikumsalam, hati-hati ya nak" .....
haaahh akhirnyaaa.. setelah aku berdumel ria daritadi ada juga penyelamatnya! aku menunggu dalam diam.. si penjaga warung kelihatannya terlelap. hanya suara air berjatuhan dan gemuruh petir yang menemaniku. ugh.. aku benci sekali suasana ini, jantungku berdegup kencang. rasanya aku ingin pergi dari tempat ini sekarang juga. tiba-tiba bulu kuduk ku berdiri, aku merasakan kalo suasana semakin horror. kupejamkan mataku dan berusaha agar tidak melihat sekeliling.
pluk. ada tangan yang menepuk bahuku,"tenerezza..." aaahh dia memanggil namaku dan..
"kyaaaaaaaaaaa..."


bersambung