Welcome To My Blog! Please enjoy ;)

Sunday, April 15, 2012

The Last Battle

Jowy, Jubah putih dan Sierra berusaha menyelamatkan Camile yang ditangkap oleh jubah hitam. betapa mengagetkan saat mengetahui identitas asli jubah hitam adalah Dennis, teman baik Camile disekolahnya. dan yang lebih mengagetkan lagi, ternyata Aidan adalah sang jubah putih yang selama ini selalu Camile hindari. Dan misi penyelamatan Camile pun awalnya berjalan mulus, namun Dennis menghalangi mereka dan kini terlibat pertarungan yang sengit..

"Aidaaann!!" Teriak Camile saat Aidan tertusuk oleh Dennis. Aidan terjatuh lemas. Susah payah Camile bangkit dan berjalan tertatih menuju arah Aidan. Akan tetapi ia terjatuh kembali.

"huahahaha sudah terluka seperti itu masih saja berusaha sok kuat?! menyerahlah" kata Dennis dengan tawa yang membahana. Camile menatap tajam Dennis. Lalu Dennis mendekati Camile dan menjambak rambutnya.
"hahaha mau sebenci apapun sama gue, lo gak bakal bisa ngapa-ngapain" Kata Dennis. Camile meronta dan berusaha menyerang Dennis. Dennis merasa kesal dengan tindakan Camile, ditamparlah pipi Camile.
Terlihat Aidan sudah tak bergerak lagi, kondisinya sangat lemah.
Tiba-tiba.. singg!! Aura yang sangat menakutkan muncul membuat Dennis terpental dari tempatnya. Camile pun bangkit dan berjalan tenang menuju tempat Dennis terjatuh.
Camile mengayunkan tanggan kirinya kedepan dan seketika aura itu kembali keluar, membuat Dennis terpental semakin jauh. Lalu ia menggerakkan tangan kirinya lagi seakan ia bisa menggenggam Dennis dari jauh. Dennis terangkat dan melayang. Kemudian Camile mengayunkan tangan kanannya seperti mengontrol sesuatu. Dan.. Whush! sebuah besi yang sangat panjang melaju sangat kencang dan menusuk tubuh Dennis. Dennis akhirnya terjatuh ke lantai dan berhenti bernafas.
Kejadian itu terjadi sangat cepat sekali. Camile berbalik arah dan menyingkirkan semua musuh yang ada didepannya. Diledakannya pintu lobby markas, ia berjalan tenang dan kembali menghancurkan semua prajurit.
Dari kejauhan Jowy melihat tindakan Camile dan segera menghampirinya. Akan tetapi, seperti dikendalikan oleh kekuatannya, Camile turut menyerang Jowy. dan untung nya Jowy dapat menghindar.
"Jowyy.. minggir!" Dari kejauhan terlihat Sierra berlari kearah mereka berdua. Segera Jowy menyingkir dan Sierra berlari kearah Camile. Camile melihat Sierra dan bersiap menyerang nya.
"Sierra! berhenti! Camile dikendalikan oleh kekuatannya!" teriak Jowy. "ini satu-satunya cara buat menghentikan Camile!" balas Sierra.
"Camile!! sadar! itu Sierra!!" teriak Jowy. Seketika Camile sedikit tersentak dan lengah. Plak! telapak tangan Sierra yang sudah digambar segel itu menyentuh kening Camile.
Berhasil! kekuatan Camile dapat terkendali. Camile pun terjatuh lemas dan tak sadarkan diri..

--------------------------------------------------------------------

 "Jadi.. bagaimana dengan nasib keluarga Danaides?" tanya Sierra. "mereka semua disapu habis dan dipenjarakan, karena membahayakan dunia. selain pemimpin nya sudah tumbang, hampir seluruh prajurit mereka tewas.. yah.. ulah Camile kemarin telah menewaskan banyak prajurit." jawab Jowy.
"jangan berkata seperti itu.. Camile sudah banyak menanggung ketakutan dan berusaha menjadi kuat. dia kan juga udah nyelamatin kita kan" kata Aidan dari belakang mereka.
"ah.. udah selesai jenguknya? gimana?" tanya Jowy. "well.. dia masih belum sadar sampai sekarang. tapi kondisi tubuh nya baik kata dokter. dia terlalu lelah, kata dokternya" balas Aidan. "gue kangen sama Camile. semoga dia cepet sadar." kata Sierra.
keadaan pun menjadi hening..
"gue disini kok" kata seseorang dari belakang. "Camile! sejak kapan?! lo kan belum sembuh!!" kata Jowy kaget
"gak beberapa lama setelah Aidan keluar dari kamar, gue sadar. gue denger suara lo bertiga ngobrol diluar kamar, jadi ya gue samperin deh" kata Camile.
"yaampun Camile...." kata Sierra lalu memeluk Camile. "gue khawatir banget sama lo" lanjutnya.
"makasih ya.. Sierra. kalo gak ada lo waktu itu gue mungkin udah ngebunuh semua orang...." kata Camile. "Jowy...." Camile lalu berbalik badan dan memeluk Jowy dengan erat. Jowy membalas pelukannya dengan erat juga. "makasih Jo... Makasih.." . "Anytime my dearest little princess" balas Jowy.
setelah melepas pelukan Jowy, Camile berbalik arah dan menghampiri Aidan. Ia membungkukkan badan,"Makasih ya. gue gak nyangka, ternyata lo yang nolongin gue selama ini" kata Camile. "anytime. tapi kenapa lo bisa tau gue waktu itu?" tanya Aidan. "Aura lo. gue sadar pas lo lagi nyelamatin gue di tempat Danaides...." jawab Camile. Suasana pun hening sejenak. Tak lama kemudian Aidan membuka mulutnya,"maaf kalo gue ngerahasiain identitas gue selama ini. ini amanat. Dari..." . "Sam. iya gue tau." potong Camile. lalu ia berkata lagi,"sudahlah.. yang penting kita semua selamat! gimanapun juga gue berterimakasih semua ke lo karena udah mau meluangkan waktu kalian buat nyelamatin gue yang ceroboh ini"
Semua kemudian tersenyum dan memeluk Camile. Camile merasa hari itu adalah hari dimana ia bangun dari mimpi buruknya.

The End

No comments:

Post a Comment